Kaca:Sarwasastra.pdf/82

Saka Wikisumber
Kaca iki wis divalidasi
-81-
17. dharmayukti = keharusan jang se-benar²nja.
18. cidra= chidra = terkojak, lubang, kekurangan,
tempat jang tak terdjaga,
(tipu dll.)
19. danda = pukul, sendjata jang dipukulkan.
20. mapulihan = saling mempertahankan diri,
serang-menjerang.
21. anglĕndö = terletak pandjang.
22. inanugrahan = diberi anugerah.
23. tan tirun =
tan-tiru +ěn
= djangan ditiru.
24. darpa = sombong, tjongkak, galak,
kuat², kasar, sangat.


Salinan IV.

Adalah taman disamping tempat perdjamuan, sangat indah permainja, penuh serba bunga, dikelilingi sungai sutji tak bertjemar, djernih airnja. Disanalah tempat sang Tilottama pura-pura memungut bunga. Kebetulan raksasa dua saudara itu telah mabuk oleh karena minuman keras. Keluarlah mereka berdiri lalu pergi ketaman. Setibanja ditaman, terlihat oleh mereka sang Tilottama memungut bunga, sangat-sangat moleknja. Tiadalah seorang puteri atau permata jang mengimbangi indah tjantiknja, apalagi tingkah-laku tabiat dan sikap tjaranja serba-serbi utama. Sebab itu raksasa itu tertambat oleh nafsu tjinta, sangat hebatnja hingga telah tak terderita pula. Madjulah Sang Sunda, tangan Tilottama jang kanan dipegangnja. Adapun Upasunda menangkap tangan Tilottama jang kiri, dipeganginja. Berkatalah kakaknja dahulu:

„Adindaku sang Upasunda ! Djangan adinda ganggu-ganggu perempuan ini, akan kuperisteri ia; biar .... (dikawinkan ?) dengan kakanda oleh adinda“.