Kaca iki wis divalidasi
- 70 -
- Besar kekuasaan dan kemewaan jang dimiliki oleh maharadja, benar2 lajak bagi radja besar ; tulus dan leluasa beliau dapat memuaskan kesenangan dan kegemaran; gadis jang molek-tjantik diseluruh Djanggala dan Kadiri telah dipilih sebanjak mungkin ; apalagi jang tertawan dari negeri lain (=parapura),Mana-mana jang indah, dimasukkan kedalam istana.
- Seluruh bumi Djawa seakan-akan hanja sebuah kota,pada waktu pemerintahan maharadja itu; Beribu-ribu desa seakan-aka nbenteng tentara, mengelilingi perbatasan istana ; Segala pulau-pulau sebagai halnja desa2 tempat para tani, memberi perasaan senang tenteram ; Sebagai taman bertamasjalah hutan2 gunung2, kalau dikundjungi tak usah menimbulkan ketjemasan.
- Tiap masa setelah musim dingin beliau biasa bertamasja bertjengkerama ; Ada sebuah desa tempat para tani, bernama Sima, di sebelah selatan Djalagiri diarah timur ibu kota ; Ramai karena banjak orang datang melepaskan nazar sementara waktu „sawung” (— rapat besar), tiada habis-habisnja ; Dan Wéwé Pikatan di Tjandilima selalu dikundjunginja dengan senang sukaria.
- Kalau tak begitu, ke Palah, berkundjung kehadapan paduka dewa Atjalapati, hormat2 berbakti, Lajak pula kalau diteruskan ke Balitar dan ke Djimur, ke Silahrit jang indah itu; Terutama Polaman di Daha, benteng di Lingga-maraba- ngun, itu selalu dikundjung! ; (kalau) di Djanggala selalu singgah di Surabaja, terus ke Buwun.
- Pada tahun Saka 1275 (= aksa-ti-surya: 5-7-12) sang prabu berkundjung ke-Padjang diikuti oleh seluruh negeri