Menyang kontèn

Kaca:Sarwasastra.pdf/71

Saka Wikisumber
Kaca iki wis divalidasi

- 70 -

  1. Besar kekuasaan dan kemewaan jang dimiliki oleh maharadja, benar2 lajak bagi radja besar ; tulus dan leluasa beliau dapat memuaskan kesenangan dan kegemaran; gadis jang molek-tjantik diseluruh Djanggala dan Kadiri telah dipilih sebanjak mungkin ; apalagi jang tertawan dari negeri lain (=parapura),Mana-mana jang indah, dimasukkan kedalam istana.
  2. Seluruh bumi Djawa seakan-akan hanja sebuah kota,pada waktu pemerintahan maharadja itu; Beribu-ribu desa seakan-aka nbenteng tentara, mengelilingi perbatasan istana ; Segala pulau-pulau sebagai halnja desa2 tempat para tani, memberi perasaan senang tenteram ; Sebagai taman bertamasjalah hutan2 gunung2, kalau dikundjungi tak usah menimbulkan ketjemasan.
  3. Tiap masa setelah musim dingin beliau biasa bertamasja bertjengkerama ; Ada sebuah desa tempat para tani, bernama Sima, di sebelah selatan Djalagiri diarah timur ibu kota ; Ramai karena banjak orang datang melepaskan nazar sementara waktu „sawung” (— rapat besar), tiada habis-habisnja ; Dan Wéwé Pikatan di Tjandilima selalu dikundjunginja dengan senang sukaria.
  4. Kalau tak begitu, ke Palah, berkundjung kehadapan paduka dewa Atjalapati, hormat2 berbakti, Lajak pula kalau diteruskan ke Balitar dan ke Djimur, ke Silahrit jang indah itu; Terutama Polaman di Daha, benteng di Lingga-maraba- ngun, itu selalu dikundjung! ; (kalau) di Djanggala selalu singgah di Surabaja, terus ke Buwun.
  5. Pada tahun Saka 1275 (= aksa-ti-surya: 5-7-12) sang prabu berkundjung ke-Padjang diikuti oleh seluruh negeri