Kaca:Sarwasastra.pdf/49

Saka Wikisumber
Kaca iki wis divalidasi
--48--
 ngumawarā = merintang-rintangi;
 prih pati = hendaklah kau usahakan matinja.
55. lanā = selalu.
 tan tara = tak nampak (?)
 çanaih = perlahan-lahan; de = kerdja.
 pangguh = panggih = terdapat.
 tatargĕlis = tidak lekas-lekas.
56. umarşa = membuat senang;
 mŗdu komala = lembut + halus.
 asing = asih ing.
 atswāgatan = at +
  su + agata + ĕn
= harus kau hormati;
 swāgata = penghormatan kepada jang datang ; hormat.

57. Angin lah engkau kalau engkau mengintai pekerdjaan;

 harus mengetahui pikiran orang semua, baik² tjara

 penghintaimu, djangan ketahuan, itulah keistimewaan

 bratanja sang Bayu, hingga tak terlihat (sukma).

 sucara = tjara (djalan) jg. baik.
58. mukti, bhukti = makan, disini berarti puas².
 upabhoga = makan-makanan.
 sambin = sambi + ĕn = Djw. sambinen.
 tan panĕpĕng = tak batasan.
 anung tirun = anu + ing+ tiru+ ĕn = jang lajak kau tiru

59. Bhatara Baruna menggenggam sendjata, maha berbisa

 nagapasa jang membelit itu . . . . . . . .

 Sumua durdjana hendaklah kau-ikat.

60. Selalu menghanguskan seteru, brata Hyang bahni itu.

 Buasmu terhadap musuh, itulah apimu.

 Apa jang kau serbu, lebur hantjur. Itulah jang disebut

 Agnibrata.

61. Demikianlah guna (deugd) sang mempertahankan dunia,

 dipudji-pudji, selalu dituturkan orang dan dipikir

 pikirkan.