Kaca:Sarwasastra.pdf/43

Saka Wikisumber
Kaca iki wis divalidasi
-42-

Salinan singkat - tepat :

RAMAYANA.
Bagian pertama
.

Djangan ada halangan.

  1. Dengarkanlah, ada seorang radja sebagai dewa, dipudji oleh seluruh dunia, musuhnja tunduk. Sempurna pandai tentang segala ilmu, sang Dasarata namanja, tiada radja lain jang lebih dari padanja.
  2. Ialah Triwikrama - bapa, (jakni) sebagai bapa batara Bisnu mendjelma. Biarlah seluruh dunia senang, itulah tudjuannja maka ia (Bisnu) mendjelma.
  3. Gunawanlah sang Dasarata, tahu benar kepada kitab², bakti kepada dewa, dan tak melupakan penghormatan kepada nenek mojang, dan lagi tjinta beliau kepada keluarga sendiri.
  4. Nafsu djasmani dan sebagainja, itulah musuh jang dekat, didalam hati tempatnja; tak djauh dari badan, nafsu matjam itu, tetapi hal (itu) tidak ada padanja. Gagah perwira (lah beliau dan) tahu akan peristiwa pimpinan.
  5. Sebagai mega mendjadi hudjan, itulah samanja, kalau beliau memberikan derma; hina papa, orang buta, itu diberi derma, apalagi para pendeta dan para guru.
  6. Dan setialah beliau berdjandji kepada isteri, lagi pula tiada suka berpura-pura, lebih-lebih kepada orang lain; apa katanja sangat menjenangkan hati.
  7. Berhasil beliau mendjadi pendjaga dunia, lagipula beliau bersahabat dengan dewa Indera, pula sangat berbakti. Bersembah kepada Siwa-lah beliau selalu; Kebaktian kepada Siwa selalu dikerdjakan benar².
  8. (Dan) para perwira jang bersendjata panah, semua berbakti kepadanja, tunduk hormat kepada keradjaannja, sebagai selalu mempersembahkan djasa. Nampak memang besar perbuatan kebadjikannja.