Kaca:Sarwasastra.pdf/44

Saka Wikisumber
Kaca iki wis divalidasi

— 43 —

  1. Pikir beliau bersih sebagai bulan; Mementingkan keperluan orang lain, berbuat orang” supaja bersenang-suka ; Memang Indera jang terlihat, beliau itu, bédanja hanja-lah beliau ada di dunia.
  2. Sinar beliau bertjahaja-tjahaja. Suka gembira semua orang, itulah jang diusahakannja. Sebagai api didalam tempat pengorbanan, bersinar-sinar mengachibatkan kesenangan dunia.
  3. Ada sebuah negeri sebagai Keinderaan, terlalu banjak pendeta-pendetanja jang baik silanja, (di) Ajodya jang baik - bahagia didunia, itulah istana maharadja.
  4. Keindahan sorga kalah pula dengan jang selalu ada diistana Ajodya: selalu menjenangkan, enak pada musim hudjan, enak pula dalam musim kemarau.
  5. Apa² jang mulia²: emas, perak dan permata, ada disana; Jang semisal bergigi putih berseri-seri disorga, kalah djuga oleh apa² jang ada di istana itu.
  6. Adalah rumah emas ditengah-tengah taman jang indah, dan ada pula gadis jang mulia-mulia bermain-main, sebagai bidadari disorga Himalaja (Meru).
  7. Sphatika (mustika ?) dan manikam bertjahaja-tjahaja dalam rumah-rumahan penindjauan. Seakan-akan sungai Gangga mengalir dari Himalaja indah gilang-gemilang.
  8. Senang tenteram radja itu bersantap santapan jang tak berbandingan mulianja. Tak ada marabahaja jang ditakutkannja; sesama radja, sama-sama mendekati dengan hormat.
  9. Sang Kekaji, Sumitra, Kosalya, tiga orang permaisuri radja Dewi Durga, Dewi Gangga, Dewi Gori samanja; mereka indah rupanja dan berlebih-lebihan serba gunanja.
  10. Senang radja itu beristeri dewi-dewinja itu; sebab mereka baik penghadapannja, tiada jang beriri-hati seorang kepada jang lain, permaisuri bertiga itu sama² ikut-mengikuti.