Kaca:Bandha Kamardikan.pdf/93

Saka Wikisumber
Kaca iki wis divalidasi

82 Seni Berpuisi


  Oleh karena itu, marilah, sejak sekarang Anda akan saya ajak bermain dengan puisi. Tidak ada yang sulit dalam bermain puisi Jawa (geguritan). Kalau Anda kemungkinan masih polos, putih, belum pernah sama sekali berkenalan dengan geguritan — justru itu yang saya harapkan. Anda yang masih nol, nol kecil atau besar tidak soal, nanti akan menjadi tujuh atau mungkin sepuluh melalui proses kepenyairan: doremifasollasi. Pokoknya tenang, tidak usah gelisah, ikuti saja suatu proses, pasti bisa.


B. Karakteritik Puisi

  Sebelum berpuisi, kita harus tahu sebenarnya karakteristik puisi itu, Meskipun tidak harus tahu batasan yang (paling) tepat yang nungkin tidak perlu tahu ciri-cirinya. Puisi bisa dibedakan dengan ilmu yang lain. Puisi bisa juga dibedakan dengan sesama genre atau jenis sastra, yaitu prosa dan drama meskipun dalam prosa dan drama sering ada puisinya.
  Coba, kalau kita melihat “burung” - apa komentar anda? “Burung" - dalam bahasa Jawa manuk, bisa diwawas dari segi puisi dan bukan puisi. Kalau Anda di sckolah, mendapat pelajaran Biologi?, mungkin akan menyatakan bahwa manuk tergolong hewan unggas, hewan bertelur, pemakan biji-bijian. Sejak kelas 3 SD hal itu sudah diajarkan bukan?
 Anda juga dapat mendengar: manukitu awal mulanya sejak Nabi Nuh. Tuhan memerintahkan kepada dia agar memasukkan burung Sepasang-sepasang ke dalam perahu agar komunitas burung tidak punah terbawa hanyut air bah. Di jaman Nabi Ibrahim, burung Ababil pernah memiliki kekuatan yang luar biasa, untuk menghancurkan tentara gajah. Entah sejak abad berapa, burung-burung itu sampai di negara kita. Hal itu adalah konteks sejarah manuk. Sejarah yang berhubungan dengan agama dan kitab suci. Sejarah seperti ini saya dongengkan kepada Anda, tanpa estetika. Ini bukan puisi. Mungkin masuk bidang pelajaran Agama.
  Kemudian, kalau Anda pernah mendengar kisah “Manuk lan luwak Lele", pada saat itu Lele akan kekeringan air. Lalu ditolong oleh Manuk, dibawa menggunakan paruhnya ke angkasa, akan dipindahkan ke blumbang lain. Namun, burung tadi scbenarnya berniat jahat, ingin memakannya. Ketika di angkasa, Manuk terpaksa sesumbar, sehingga Lele di paruhnya lepas, pas jatuh di telaga. Ini semua dongeng atau prosa yang bisa dikisahkan lebih panjang lagi. Jelaskan?