Kaca:Winih Semi.pdf/132

Saka Wikisumber
Kaca iki wis divalidasi

B. Enam Model Menulis Geguritan

Mari, kita coba model yang masih patut dulu ini, satu per satu. Pasti, kalau sukses, setidaknya kita telah akan memiliki 6 judul puisi. Nama model ini juga spekulatif, bisa saja disebut lain. Kiranya, sah-sah saja kan, karena kita memang belum mempunyai "teori", atau memang tak perlu kok "teori".
Yuk, kita bermain-main saja. Riang, tapi pasti. Siapa tahu, ada orangnya, yang akan sukses di masa mendatang.
(1) Model "yoga" atau meditasi: (a) kita coba berkontemplasi, duduk sila tumpang, ambil nafas dalam-dalam, hembuskan. (b) pejamkan mata, tarik nafas dalam, ikuti aba-aba, baru tuliskan.
(2) Model Ramai-ramai: (a) kita buat kelompok, 3-5 orang, nanti anda pilih "apa" yang akan digarap ramai-ramai; adu kecepatan dengan kelompok lain, tekniknya (tunggu aba-aba); (b) tiap kelompok membacakan, kelompok lain “menilai”, mengoreksi, skor 60-100.
(3) Model responsif: kita atau orang lain baca karya orang lain, lalu: (a) kita merespon, boleh seperti "surat” (bantahan, pengiyakan), (b) ambil kata "sepotong roti”, dikembangkan sendiri.
(4) Model "Cermin": (a) berawal dari pengamatan secermat-cermatnya tentang makhluk hidup (perubahan); (b) mencermati benda mati (perubahan). Cari yang paling atau belum pernah disentuh; (c) pakai lukisan/ gambar tertentu
(5) Model "psiko-Kreatif: (a) berawal dari "rasa negatif" (anyel, marah, gelisah, dendam, dll.); (b) dari "rasa positif": mencita-citakan, mendambakan, romantik, kenangan indah.
(6) Model kompilasi: (a) kita sudah ada ilham, lalu kumpulkan kata-kata yang mendukung, dari istilah lugas sampai konotatif; (b) kata-kata tadi tinggal dimasuk-

Winih Semi

123