Kaca iki wis divalidasi
B. Enam Model Menulis Geguritan
Mari, kita coba model yang masih patut dulu ini, satu per satu. Pasti, kalau sukses, setidaknya kita telah akan memiliki 6 judul puisi. Nama model ini juga spekulatif, bisa saja disebut lain. Kiranya, sah-sah saja kan, karena kita memang belum mempunyai "teori", atau memang tak perlu kok "teori".
Yuk, kita bermain-main saja. Riang, tapi pasti. Siapa tahu, ada orangnya, yang akan sukses di masa mendatang.
(1) Model "yoga" atau meditasi: (a) kita coba berkontemplasi, duduk sila tumpang, ambil nafas dalam-dalam, hembuskan. (b) pejamkan mata, tarik nafas dalam, ikuti aba-aba, baru tuliskan.
(2) Model Ramai-ramai: (a) kita buat kelompok, 3-5 orang, nanti anda pilih "apa" yang akan digarap ramai-ramai; adu kecepatan dengan kelompok lain, tekniknya (tunggu aba-aba); (b) tiap kelompok membacakan, kelompok lain “menilai”, mengoreksi, skor 60-100.
(3) Model responsif: kita atau orang lain baca karya orang lain, lalu: (a) kita merespon, boleh seperti "surat” (bantahan, pengiyakan), (b) ambil kata "sepotong roti”, dikembangkan sendiri.
(4) Model "Cermin": (a) berawal dari pengamatan secermat-cermatnya tentang makhluk hidup (perubahan); (b) mencermati benda mati (perubahan). Cari yang paling atau belum pernah disentuh; (c) pakai lukisan/ gambar tertentu
(5) Model "psiko-Kreatif: (a) berawal dari "rasa negatif" (anyel, marah, gelisah, dendam, dll.); (b) dari "rasa positif": mencita-citakan, mendambakan, romantik, kenangan indah.
(6) Model kompilasi: (a) kita sudah ada ilham, lalu kumpulkan kata-kata yang mendukung, dari istilah lugas sampai konotatif; (b) kata-kata tadi tinggal dimasuk-
Winih Semi
123