Kaca:Tunas Semi.pdf/54

Saka Wikisumber
Kaca iki wis divalidasi

(12) dramanik, yaitu guritan dengan dialog-dialog yang dapat dimainkan, misalnya guritan komedi yang menggelikan, misalnya Fragmen Minak Jinggo Dayun dan The Tragedy of Siti Rohana (Suwardi Endraswara).

(13) epigram, yaitu guritan yang melukiskan rasa keterusterangan, tanpa ditutup-tutupi, misalnya Epigram Seka Mbalokan (Bene Sugiarto).

(14) xenia, dari bahasa Yunani xenian (pemberian) atau persembahan, misalnya Pangestu (Anie Sumarno).

3. Tahap Penciptaan Puisi

Tahap penciptaan puisi meliputi (1) tahap penggalian, yang meliptu tahap (a) kepekaan, yaitu individu harus peka menangkap fenomena kehidupan, tangkaplah 'spirit' of age , misalnya, (b) sublimitas, yaitu setelah menangkap fenomena, seseorang dapat menyublimasi dengan cara membayangkan keagungan dan keindahan ciptaan Tuhan, (c) abstraksi, yaitu menghubungkan fenomena tadi dengan visi atau panorama dirinya, (d) pengeraman embrio, yaitu dengan merenungkan, menajamkan, memendam, dan mengerami (menepake) fenomena beberapa saat; (2) tahap penuangan, tahap ini merupakan peneloran embrio yang telah menjadi 'core meaning' atau bakal karya sejati. Pada saat ini, semua perasaan, pikiran, dan

kemauan dicurahkan. Karena itu, dalam pengekspresian ini perlu melakukan hal-hal lain, yakni (a) ersatz-stimuli (memikirkan konsumen karya tersebut dengan membuat 'the art of literature'), (b) wishful-thingking (mem-

44