Kaca:Sarwasastra.pdf/61

Saka Wikisumber
Kaca iki wis divalidasi
― 60 ―
  1. Saha sura siddha căraṇa pareng kṣaṇa çunya muwah,
    rasa tan i rāt hiḍěp nrěpatiputra katonanira,
    kadi masalin çarira tan pabalik prihati,
    satiru-tirun krĕtārtha sira deni kadhiranira.
  2. Hana mara janma tanpa pihutang brata yoga tapa,
    Angĕdul aminta wĭryya, sukaning widhi sahasikã,
    binalikakěn purihnika lewih tiněmunya lara,
    sinakitaning rajah tamah inandĕhaning prihatin.
***


Disalin setepat mungkin :


IX.
  1. Lekas menjembahlah sang Panduputera, memang mahir tentang hal penghormatan kepada dewa.
    Tahu ia memudja singkat-singkat, mengarahkan mukanja tiada djauh kehadapan hyang Rudra,
    Aturan tangannja dan utjapan Kutamantranja dilakukan dengan tiada tjela, demikian djuga persembahannja dengan bunga.
    Setelah itu berdoalah ia, dengarkanlah doanja:
X.


  1. „Aum (= Ja Tuhan), mudah-mudahan sembah hamba jang sangat memerlukan pertolongan ini, diketahui oleh sang pelindung dunia tiga.
    Lahir dan bathin penghormatan hamba ini terhadap kakiMu, Tuhan jang tiada lainnja lagi, jakni: Jang semisal api nampak dari kaju, mentega keluar dari dhadi, *)
    Pastilah Tuhan tampil diantara manusia jang mempergunakan perhatian jang baik-baik.
  2. Tuhan-lah intisari segala kebenaran jang sukar dimiliki itu,


_____________
*) air susu sapi.