— 3 —
Pendjelasan.
Setelah kita peladjari Sarwaçãstra djilid I jang berisi 1) singkatan Grammatika, 2) perkenalan dengan bahasa kuna kita, dan
Sarwaçãstra II, isi 1) daftar nama kitab-kitab kuna, 2) kutipan dari beberapa kitab tersebut, untuk dipergunakan mendjadi bahan jang disalin kepada bahasa kita jang baru, maka
Djilid jang ke III ini menghidangkan kutipan dari kitab2 kuna jang Kakawin (= puisi), untuk dipeladjari sampai waktu rapot 1 dikelas 3.
Adapun waktu jang selandjutnja hendaknja kita pakai untuk „menéngok kebelakang”. Kita insjafi lagi apa jang telah kita ketahui, dengan maksud supaja pengetahuan kita mendjadi pengetahuan jang djelas, djangan seperti jang dimisalkan hanja „djarang-djarang kain” belaka. Kedjelasan itu biarlah memberi sekedar kepuasan bagi diri sendiri dan lagi disamping itu memang perlu untuk perbekalan dalam perdjoangan jang harus ditempuh, jakni udjian umum untuk mentjapai idjazah.
Oleh karena itu, bahan jang Kakawin ini disambung dengan bahan-bahan jang prosa lagi, jakni seakan-akan bahan ulangan dari apa jang telah diketahui dalam kitab djilid I dan II. Habis itu baik djuga kita membuat pertjobaan: mengerdjakan bahan udjian jang pernah diberikan pada tahun-tahun jang telah lalu.
Kutipan jang Kakawin agak banjak jang saja ambil dari Nitiçãstra, sebab isinja mudah difahami, dan dapat diputus-putuskan sewaktu-waktu, karena memang terdjadi dari naséhat jang mudah dipisah-pisahkan.
Tentang hukum Kakawin, hendaklah ditengok Sarwaçãstra I katja 22, ditambahi : (guru)
d. Suku kata terbuka, tidak pandjang, tetapi diikuti „huruf rangkap” seperti : dr, pr, pw, ly, dan sebagainja, misalnja :