Menyang kontèn

Kaca:Bandha Kamardikan.pdf/92

Saka Wikisumber
Kaca iki wis divalidasi

SENI BERPUISI 81


SENI BERPUISI
(Bagian Pertama)
Menggali Pengalaman Dasar


A. Sepenggal Catatan

Berpuisi urlinya membaca, menggauli, menghayati, dan mencipta puisi,

Semua aktivitas dalam kehidupan ini perlu seni. Jika tidak, kehidupan ini

akin membosankan. Puisi itu sendiri sudah jelas berwajah seni. Kalau sudah

paham seni berpuisi, tidak ada kesulitan untuk masuk di dalamnya. Artinya,

puisi dan berpuisi akan nyarira dalam diri Anda.

Anda kemungkinan tidak percaya kalau berpuisi adalah sebuah

permainan, Anda akan yakin untuk segera mencoba, entah nanti atau lusa

setelah Anda saya “gerakkan” dan saya “garap". Sebagai permainan, tentu

berpuisi memiliki aturan main walaupun tidak jelas batas-batasnya karena

kadang-kadang sangat subjektif. Masing-masing orang bisa berbeda-beda

dalam bermain puisi. Maksudnya, berpuisi saja tentu boleh santai, tetapi

meyakinkan bahwa hasil yang dicapai adalah kerja intelekstual tentang

pemahaman kehidupan. Meskipun sebagai permainan, berpuis? bukan

aktivitas “main-main’,

Seni berpuisi mengandung unsur keriangan, kesenangan, dan hiburan.

Tidak harus tegang dan spaneng, tetapi santai yang dipadu dengan nada

serius, Tidak harus menguras keringat, namun tetap membutuhkan roh

dan konsentrasi jiwa.

Hanya sckedar bermain, Anda bisa menjadi besar, terkenal. Ini

keuntungan dan kebanggaan yang berlipat ganda, yang tidak dapat

ditukar uang. Mungkin, Anda akan merasa lega, nikmat seribu rasa, hanya

karena berhasil berpuisi. Karena, Anda bisa “marah” dengan segala macam

kemarahan. bisa sedih dengan Iuapan emosi yang paling susah, dan dapat

apa saja sageleme dhewe. Padahal, aktivitas lain tidak ada yang sasma seni

berpuisi?