Menyang kontèn

Kaca:Serat Kancil 1.pdf/14

Saka Wikisumber
Kaca iki wis divalidasi
Kepala Kancil dipukul dengan pangkal kapak hingga pingsan. Kaki-kakinya diikat erat dibawa pulang. Sutatruna sangat senang hatinya. Dipikulannya tergantung Kancil sebelah depan dan kayu bakar sebelah belakang. Para tetangga datang ingin melihat tangkapan yang aneh. Sutatruna setuju untuk menyembelih Kancil pada keesokan harinya, mengingat hari telah petang.

21. Pupuh Mijil, 33 bait.
Istri Sutatruna menyediakan kelapa. Kancil akan dimasak bumbu rempah, agar tetangga dapat ikut merasakan dagingnya. Kancil kemudian dikurung dalam "senik" kulit bambu. Di atasnya diletakkan batu sebagai pemberat. Tali-tali pengikat kakinya dilepaskan, agar dapat tidur dan berputar-putar. Kancil menyerahkan diri sepenuhnya menghadapi kematiannya. Tetapi agaknya mautnya belum tiba. Malam-malam masuk mendekati kurungan Kancil seekor anjing jantan. Ia kedinginan di luar, Kancil memperoleh kesempatan menipu dia, dengan berdalih ia akan dikawinkan dengan anak Sutatruna. Sehingga anjing jantan itu terpikat hatinya.

22. Pupuh Kinanthi, 39 bait.
Macam-macam cerita Kancil dalam usahanya memikat hati si anjing. Antara lain kedua anak perempuan Pak Tani akan dikawinkan sekaligus dengan dia. karena Pak Tani ingin memperoleh keturunan yang pandai seperti Kancil. Batu yang diletakkan di atas kurungan sebenarnya batu yang jauh asalnya, yang memberikan khasiat agar Kancil kuat beristeri dua.
Anjing terpancing oleh impian kosong, akhirnya menggeser batu yang diletakkan di atas kurungan Kancil.

23. Pupuh Pucung, 29 bait.

Setelah Kancil keluar, anjing pun masuk ke dalam kurungan. Kancil pura-pura kembali dan minta mengurungkan niatnya. Anjing merengek-rengek mohon agar Kancil jangan mengurungkan niatnya, karena ingin sekali kawin dengan anak majikannya. Pagi-pagi anak Sutatruna membawa tangkapan ke tempat yang terang, kiranya yang dibawa bukan Kancil, tetapi anjing. Anjing itu dipukuli hingga setengah mati, ayahnya ikut pula melampiaskan marah.

16