Menyang kontèn

Kaca:Serat Kancil 1.pdf/12

Saka Wikisumber
Kaca iki wis divalidasi

berlari secepat-cepatnya. Seratus meter kemudian Kancil jatuh kehabisan napas. Tenaganya terkuras habis.
Ia minta maaf kepada Siput setelah pulih tenaganya.

14. Pupuh Dhandhanggula, 27 bait.
Siput menyampaikan bermacam-macam petuah kepada Kancil. Antara lain janganlah merasa diri paling pandai. Biarpun keturunan orang rendahan jika mau belajar dengan sungguh-sungguh pasti meningkat derajatnya. Dalam hidup orang harus mencari budi yang baik, karena orang akhirnya akan meninggal dunia, paling banyak sampai usia sembilan puluh tahun.
Usahakan agar perilaku Panca-indria sesuai di dalam dan di luar tubuh. Tekanlah budi yang jelek agar mampu berkumpul dengan Tuhan yang kuasa. Selanjutnya Siput menjawab pertanyaan Kancil tentang pati yang sesungguhnya.

15. Pupuh Sinom, 25 bait.
Siput pun memberikan pengetahuan tentang ilmu kesempurnaan pati kepada Kancil, sesuai dengan yang dimiliki oleh Siput. Untuk itu Kancil diminta agar masuk ke dalam gua-garba Siput. Kancil masuk lewat lubang hidung Siput dan tiba di suatu dunia yang luas dan sunyi. Semua jenis warna diberikan penjelasan yang berhubungan dengan hidup dan insan kamil. Dan apa yang disebut warna atau wujud yang sejati.

16. Pupuh Pucung, 32 bait.
Arti Islam menurut Siput adalah selamat di dunia. Siapa yang tidak tahu Islam yang benar ibarat binatang di hutan. Makhluk ada yang menciptakan. Ia jadi karena iradat Alloh. Dianjurkan agar Kancil belajar yang sungguh-sungguh, jangan hanya meniru-niru yang tidak tahu. Siput memberi contoh beberapa hal yang diketahui di beberapa tempat di Jawa. Tidak lupa Siput mengutip beberapa ayat yang terdapat dalam Kitab Suci AI Kur'an, untuk bahan perbandingan.

17. Pupuh Asmarandana, 31 bait.

Siput menjawab pertanyaan Kancil, bahwa keadaan di dunia ada batasnya. Lain dengan di akhirat. Ibarat orang bepergian ia

14