Menyang kontèn

Kaca:Serat Kancil 1.pdf/11

Saka Wikisumber
Kaca iki wis divalidasi

hadap oleh binatang-binatang.
Setelah bayi berusia tujuh bulan Kenthus meninggal dunia. Sebelumnya ia menuturkan tanda-tanda orang yang dipanggil Tuhan. Berupa isyarat yang dirasakan oleh anggota tubuh. Pesan ilmu itu diterima dengan baik oleh Prucul. Kelahiran bayi dibarengi dengan hujan bunga dari angkasa yang dijatuhkan para dewa. Kancil nama bayi itu, sesuai dengan pesan Kenthus, tumbuh sehat dan berotak cerdas. Konon Nabi Adam datang juga menjenguk kelahiran Bagus Yatin.
Menginjak usia enambelas tahun Kancil telah mahir berbagai ilmu:

12. Pupuh Asmarandana, 34 bait.
Kancil sering pergi ke mana-mana. Ia sangat sombong dan nakal sekali. Untuk ada kerbau yang selalu mengingatkan perbuatan Kancil yang salah. Namun perangai Kancil tak berubah dengan segera. Suatu hari Kancil menyendiri berjalan mengikuti aliran sungai. Ia tertarik oleh rumput-rumputan yang tumbuh di tepiannya. Sampailah ia di hulu Sungai, Situbanda namanya. Ia ingin mandi dan turun ke air, tetapi tiba-tiba tertarik pandangannya oleh seekor siput yang menggantung di lumut.
Kancil menghina si siput habis-habisan. Siput menjadi marah dan mengajak si kancil untuk mengadu kecepatan lari sepanjang aliran sungai. Keduanya setuju dilaksanakan pada keesokan harinya.
13. Pupuh Pangkur, 28 bait.
Siput segera mengumpulkan teman-temannya, yang besarnya sama. Tiap-tiap empat meter sepanjang aliran sungai akan di tempati seekor siput yang menggantung pada lumut. Siput yang berada di depan Kancil harus memanggil Kancil sampait siput yang berada di ujung sawah. Begitulah tetjadi pada esok hari. Semua siput telah berada di tempat yang ditentukan.
Kancil pagi-pagi telah tiba sambil tertawa-tawa. Perlombaan dimulai segera. Mula-mula Kancil hanya betjalan lambat kemudian

memanggil siput. Ternyata di depannya kira-kira dua meter Siput minta agar Kancil mengejarnya. Demikianlah berulang-ulang terjadi, selalu Siput telah berada di depan Kancil, walaupun Kancil

13