Kaca iki wis divalidasi
VI. Umarmaya mencari Wong Agung
- Sahsiar setiap pagi menyembelih seekor kambing dimasak bubur daging yang disantap oleh Wong Menak. Begitulah berulang sampai empat malam dan kemudian sang janda manis berkata,
- ”Anakku Sayid Sami, makanlah juga sayuran. Biar esok saya masakkan sayuran buat menyelingi makan kambing, sebab anda baru sembuh dari sakit, nanti dapat kaget badanmu nak, sebaiknya dikurangi sedikit demi sedikit.”
- Berkatalah Raden Sayid Sami, ”Baik Bibi, terserah bibi agar cepat enteng badan saya.” Karena badannya diberi param dan setiap matahari terbenam dihirup-hirup.
- Luka-luka sudah pada menutup, badan hampir pulih kekuatannya. Nyai Janda pelan berkata, "Sayid Sami anakku, sebaiknya kau bermain-main di luar bangunan, lihatlah angkasa bebas.
- Ya, Raden Sayid Sami jangan kecil hatimu. Itu membantu mengentengkan badanmu, asal kena sinar.” Wong Agung tersenyum menurut, keluar ke halaman untuk mencari hawa segar.
- "Hai anakku Sayid Sami, kalau sudah dapat ke halaman tingkatkan lagi pergi ke kebun, tentu akan mempercepat kesehatan badanmu.Wong Agung menjawab. ”Ya, Bibi Bibi demi sedikit badanku masih baru sembuh.”
31