Menyang kontèn

Kaca:Menak Kanin.pdf/21

Saka Wikisumber
Kaca iki wis divalidasi

III.Perang amuk-amukan

  1. Seluruh para raja, satria dan punggawa yang bertunggangan kuda, gajah tapir, bihal (:kuda keledai), kuda nil dan keledai serentak beranjak. Serentak sorak dan serentak maju bagaikan langit akan roboh.
  2. Seperti gunung tumbang, hutannya digenangi air pasang lautan, bumi gempa, kacau balaulah medan peperangan. Karena barisan prajurit sama besarnya maka kedahsyatan pertempuran seolah-olah langit akan rapat dengan bumi.
  3. Gempa bercampur dengan perjurit yang diatas gajah perwira tujuh ratus ribu, kuda tujuh juta, perjurit darat tujuh bara. Kalau perwira penunggang gajah ada tujuh juta, kudanya tujuh bara.
  4. Kalau perwira penunggang gajah sepuluh juta, kudanya seratus juta, pasukan darat satu milyar, memang tak terhitung jumlahnya hanya Tuhanlah yang mengetahui.
  5. Mengetahui jumlah perjurit Islam dan Kapir yang berperang dan lamanya peperangan pada perang Bakdiatar dulu, maka kini segala-galanya berlipat ganda.
  6. Yang menjadi andalan perjurit Arab dan yang bertahta adalah Batara Muda Prabu Kobat Sarehas. Pendampingnya seratus kethi (:sépuluh juta). Berlaku sebagai pamong perang adalah Raden Maryunani.

19