Kaca iki wis divalidasi
III.Perang amuk-amukan
- Seluruh para raja, satria dan punggawa yang bertunggangan kuda, gajah tapir, bihal (:kuda keledai), kuda nil dan keledai serentak beranjak. Serentak sorak dan serentak maju bagaikan langit akan roboh.
- Seperti gunung tumbang, hutannya digenangi air pasang lautan, bumi gempa, kacau balaulah medan peperangan. Karena barisan prajurit sama besarnya maka kedahsyatan pertempuran seolah-olah langit akan rapat dengan bumi.
- Gempa bercampur dengan perjurit yang diatas gajah perwira tujuh ratus ribu, kuda tujuh juta, perjurit darat tujuh bara. Kalau perwira penunggang gajah ada tujuh juta, kudanya tujuh bara.
- Kalau perwira penunggang gajah sepuluh juta, kudanya seratus juta, pasukan darat satu milyar, memang tak terhitung jumlahnya hanya Tuhanlah yang mengetahui.
- Mengetahui jumlah perjurit Islam dan Kapir yang berperang dan lamanya peperangan pada perang Bakdiatar dulu, maka kini segala-galanya berlipat ganda.
- Yang menjadi andalan perjurit Arab dan yang bertahta adalah Batara Muda Prabu Kobat Sarehas. Pendampingnya seratus kethi (:sépuluh juta). Berlaku sebagai pamong perang adalah Raden Maryunani.
19