Menyang kontèn

Kaca:Menak Kanin.pdf/15

Saka Wikisumber
Kaca iki wis divalidasi
  1. la berdiri di depan kudanya. Sarkab terperangkap. Babatan pedangnya ditangkis perisai, pedang patah jatuh, marahlah Sarkab segera menerjang mengangkat.
  2. Mengandalkan kekuatannya dulu. Banyak para raja yang terbanting mati olehnya dalam peperangan. Tergopoh-gopoh memegang pinggang Amir lalu diangkat-diungkit, tetapi tak terangkat.
  3. Berkali-kali usaha mengangkatnya sampai darahnya keluar dari ibu jari. Sarkab menghabiskan tenaganya, malah kakinya tertanam di tanah, walaupun demikian tak bergeming sedikitpun. Kaki tetap tegak.
  4. Kedua matanya mengeluarkan darah, lidahnya menjulur keluar kedua telingannya seperti muara sungai. Ikat pinggangnya putus berantakan. Baju bagian depan robek, kancingnya berhamburan.
  5. Memaksa diri menarik dan mengangkat tetapi tetap tak terangkat dari tempatnya malah semakin rapat kakinya, tak mampu melepaskannya. Sarkab kembang-kempis nafasnya serta muntah cacing.
  6. Sudah dipegang pinggang Sang Prabu oleh Sang Jayengmurti, segera diangkat seperti bulu bandingannya, diputar-putar seperti burung. Setelah cukup lama lalu dibanting. Sarkab terkapar tak berdaya.
  7. Dengan cekatan dipati Tasikwaja mengikat tangan dan kaki sang prabu dengan rantai, bersoraklah gemuruh orang Arab. Malam tiba, semua diperintah mundur.
  8. Bubar barisan Islam dan barisan kapir semua beristirahat. Prajurit Arab semua masuk kota mengiring Sang Jayengmurti. Semua perjurit kapir mundur.

13