Menyang kontèn

Kaca:Menak Kanin.pdf/14

Saka Wikisumber
Kaca iki wis divalidasi
  1. Tentara Arab bersorak-sorai sambil memukul gendang dan gong Setelah berhadapan maka berkatalah Wong Agung, "Hai, ini baru datang yang kunantikan, agar dapat bertempur sepuas-puasnya.
  2. Mudah-mudahan kau tidak kecewa. Ayo Sarkab lekas pukulkanlah apa yang ada padamu, mari kutahan pukulanmu." Raja Sarkab berkata,
  3. "Hati-hatilah kau menadahi pukulanku, tidak urung hanya tinggal sehari ini saja kau melihat sinar sang matahari." Segera ia menggertak kudanya sambil memainkan gadanya.
  4. Wong Agung telah waspada dan menangkis pukulan gada yang besar, seperti geledek suaranya. Kerasnya pukulan dan kuatnya tangkisan menyebabkan perisai mengeluarkan api, menyala-nyala.
  5. Sekardiyu terangkat kakinya sambil meringkik. Raja Sarkab pelahan-lahan berkata, "Hai, kamu itu masih hidup ya, saya kira sudah rata dengan tanah." Wong Agung menjawab, "Pukullah sekali lagi.
  6. Rasanya masih kuat kalau dapat perlindungan dari Tuhanku." Tentara Arab bersorak gemuruh bersama musuhnya seperti menggoyangkan bumi. Berkatalah Raja Sarkab, "Balaslah memukul."
  7. Wong Agung menggertak kudanya mendekat sambil memukul dengan dasyatnya. Raja Sarkab kuat menangkisnya. Dahsyatnya pemukulan mengakibatkan kuda meringik keras, bergemetaranlah Sang Prabu Sarkab sambil muntah air.
  8. Wong Agung memukul untuk kedua kalinya. Karena sangat keras memukulnya dan kuatnya yang menangkis jatuh terduduklah Sang Prabu. Kerasnya pemukulan mengakibatkan punggung kuda patah jadi dua.
  9. Sarkab meloncat dan bergopoh-gopoh menarik pedangnya, maju membabat kaki kuda. Wong Agung segera turun.

12