Kaca iki wis divalidasi
- Tentara Arab bersorak-sorai sambil memukul gendang dan gong Setelah berhadapan maka berkatalah Wong Agung, "Hai, ini baru datang yang kunantikan, agar dapat bertempur sepuas-puasnya.
- Mudah-mudahan kau tidak kecewa. Ayo Sarkab lekas pukulkanlah apa yang ada padamu, mari kutahan pukulanmu." Raja Sarkab berkata,
- "Hati-hatilah kau menadahi pukulanku, tidak urung hanya tinggal sehari ini saja kau melihat sinar sang matahari." Segera ia menggertak kudanya sambil memainkan gadanya.
- Wong Agung telah waspada dan menangkis pukulan gada yang besar, seperti geledek suaranya. Kerasnya pukulan dan kuatnya tangkisan menyebabkan perisai mengeluarkan api, menyala-nyala.
- Sekardiyu terangkat kakinya sambil meringkik. Raja Sarkab
pelahan-lahan berkata, "Hai, kamu itu masih hidup ya, saya kira sudah rata dengan tanah." Wong Agung menjawab, "Pukullah sekali lagi.
- Rasanya masih kuat kalau dapat perlindungan dari Tuhanku." Tentara Arab bersorak gemuruh bersama musuhnya seperti menggoyangkan bumi. Berkatalah Raja Sarkab, "Balaslah memukul."
- Wong Agung menggertak kudanya mendekat sambil memukul dengan dasyatnya. Raja Sarkab kuat menangkisnya. Dahsyatnya pemukulan mengakibatkan kuda meringik keras, bergemetaranlah Sang Prabu Sarkab sambil muntah air.
- Wong Agung memukul untuk kedua kalinya. Karena sangat keras memukulnya dan kuatnya yang menangkis jatuh terduduklah Sang Prabu. Kerasnya pemukulan mengakibatkan punggung kuda patah jadi dua.
- Sarkab meloncat dan bergopoh-gopoh menarik pedangnya, maju membabat kaki kuda. Wong Agung segera turun.
12