Kaca iki wis divalidasi
- persenjataannya. Orang Kapir pun telah keluar. Barisan-barisan bertemu.
- Semua para dipati dan para raja telah siap rapi, lawan dan kawan gemuruh suaranya. Berkatalah Sang Umaryunani kepada semua perjurit dan para raja.
- "Beristirahatlah hari ini, jangan ada yang keluar berperang. Bersabarlah, kalau tidak ditantang maju, berdiamlah semua, jangan keluar.
- Mungkin ayahanda datang hari ini.” Bala tentara Arab diam semuanya, dan lawan pun tidak ada yang maju. Tidak diceritakan tingkah lakunya.
- Pada waktu Sang Jayengpalugon telah berpesan kepada utusan bernama Sangidpingsen, lajulah kuda si Sekarduwi, Marmaya tidak ketinggalan ikut di atas kuda.
- Perjalanan dua bulan di jalani dalam dua hari oleh Sang Jayengpalugon. Pada pagi hari beliau tiba di negara Kaos yang sedang berperang. Semboyan perang terdengar sayup-sayup bersamaan dengan suara gendang dan gong.
- Debu menggebu sukar di tembus, samar-samar kelihatan (tampak) ada seekor kuda datang. Pandangan para raja satriya dan bupati diarahkan ke situ. Lama-lama mendekat dan semua berwaspada.
- Seluruh para raja turun dan berlari-lari. Senanglah hati mereka. Kobat Sarehas dan Umaryunani tunduk berbakti mendekap kaki.
- Dibelai kepala kedua orang putra itu, dan mereka segera memegang tali kendali sebelah kanan dan kiri, sehingga ayahanda lekas turun dari kudanya.
- Sayid Ibnu Ngumar segera menyembah, dibelai oleh eyangnda. Berebut para raja mendekat berganti-ganti maju semua bergiliran dirangkul.
10