Menyang kontèn

Kaca:Cerita Pendek Jawa Yogyakarta.pdf/18

Saka Wikisumber
Kaca iki wis divalidasi

butuhkan informasi ilmiah mengenai sastra Jawa (cerita pendek) yang terbit di media massa (majalah/koran).

Berdasarkan data-data yang dapat dikumpulkan dan dipergunakan sebagai penyusunan “Cerita Pendek Jawa di Yogyakarta Periode 2000-2012” terlihat bahwa dinamika penulisan cerita pendek Jawa terus berlangsung. Cerita pendek Jawa merupakan salah satu jenis karya sastra yang banyak ditulis oleh pengarang Jawa. Oleh karena itu, pertumbuhan dan perkembangannya memberikan sumbangan besar bagi hidupnya sastra Jawa. Bahkan, keberadaannya telah memberikan andil bagi lahirnya para pengarang baru. Di samping itu, para periode ini pengarang lama yang pernah eksis pada pada periode-periode sebelumnya ternyata masih juga menulis. Kenyataan ini menunjukkan bahwa beberapa pengarang Jawa lama masih tetap bertahan pada dekade 2000-an. Kenyataan ini memberikan optimisme bagi sejarah sastra Jawa. Banyak kalangan yang menyangsikan tentang keberlangsungan sastra Jawa, tetapi melihat gairah dan terus lahirnya cerita pendek Jawa dari dekade ke dekade berikutnya kesangsian itu dapat ditepis. Kenyataan optimis itu tidak dapat dilepaskan dengan keberadaan media massa berbahasa Jawa, baik itu majalah maupun koran. Media masaa, dalam hal ini majalah berbahasa Jawa, sangat besar peranannya dalam pertumbuhan cerita pendek Jawa dan munculnya pengarang-pengarang baru. Tanpa kehadiran majalah berbahasa Jawa, keberlangsungan pengarang cerita pendek Jawa (bisa jadi) akan berakhir. Pada dekade ini, seperti dekade-dekade sebelumnya, majalah berbahasa Jawa dengan nyata memberikan dukungan secara tidak langsung melalui rubrik-rubrik yang disediakannya.

Perkembangan sosial ekonomi yang berlangsung di tengah masyarakat, pada periode 2000-2010, ternyata tidak selamanya memberikan gambaran yang menyenangkan. Media berbahasa Jawa, pada dekade tersebut justru semakin berkurang karena banyak di antaranya yang gulung tikar atau salah urus. Dari majalah-majalan berbahasa Jawa yang masih hidup pada periode 2000-2010 tinggal Panjebar Semangat, Jaya Baya, dan Djaka Lodang. Majala-majalah tersebut merupakan acuan dan sumber dari pengambilan data penyusunan ini. Memang, pada kurun waktu itu, ada majalah yang terbit seperti Damar Jati, tetapi tidak bertahan lama. Bahkan, majalah itu hanya terbit selama satu tahun setengah. Dengan demikian kontribusinya bagi perkembangan sastra Jawa modern jenis cerita pendek sangat kurang. Oleh karena itu, majalah itu tidak dipergunakan sebagai sumber data.

Kepengarangan cerita pendek Jawa dekade 2000-2010 menunjukkan sebuah gambaran tentang pasang-surutnya keberadaan sastra Jawa. Sebagai salah satu jenis karya sastra, cerita pendek telah menjadi sebuah “saksi” bagi perjalanan kebudayaan dan kesastraan. Cerita pendek Jawa


Cerita Pendek Jawa Yogyakarta Periode 2000-2010

5